Dosen Prodi Ilmu Komunikasi dan asisten terapis Medika PSY CENTER Bandung
Artikel ini pernah dimuat di rubrik Inbox
Pikiran Rakyat Kamis 23 Agustus 2012
Suatu hari seorang teman dengan bangga bercerita tentang anaknya
yang sudah sangat fasih menggunakan gadget, dan di hari yang sama, seorang ibu
mengeluhkan betapa anaknya begitu kecanduan gadget kepada penulis.
Di minggu berikutnya, seorang mahasiswa menyodorkan proposal
penelitian berjudul “Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Efektivitas Komunikasi
Tatap Muka.” Di bulan yang sama, topik ini menjadi pembicaraan hangat.
Gadget sebagai peranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi
masa kini. Yang termasuk gadget misalnya telefon seluler cerdas, komputer
tablet, netbook, MP3 player, e-book reader dan sebagainya.
Meskipun gadget bukan bagian interaksi sosial, tetapi fitur menarik
yang ditawarkan sering kali membuat anak cepat akrab dengannya.
Oleh karena itu, banyak orang tua menilai perangkat ini sebagai hal
yang menakutkan bagi laju perkembangan anaknya. Padahal, sama seperti benda
lainnya, gadget memiliki dampak positif dan negatif.
Mengacu pendapat Dwi Kumaladewi, M Psi, Psikolog dari PSY CENTER
Bandung, pengenalan dan penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahap usia
dengan melihat tahapan perkembangan dan usia anak.
Untuk usia anak di bawah 5 tahun, pemberian gadget sebaiknya hanya
seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara. Dengan kata lain, jangan terlalu
banyak memberikan kesempatan bermain gadget pada anak di bawah 5 tahun.
Terlebih di usia tersebut yang utama bukan gadget-nya tetapi fungsi
orang tua. Jadi perangkat ini hanyalah sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi
anak.
Ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak kanan anak di bawah 5 tahun
masih dalam taraf perkembangan, tetapi perkembangan ini akan lebih optimal jika
anak diberi rangsangan sensorik secara langsung. Misalnya meraba benda, mendengar
suara, berinteraksi dengan orang, dst.
Oleh karena itu, jika anak usia di bawah 5 tahun menggunakan gadget
berkelanjutan, apabila tidak didampingi orang tua, anak hanya fokus pada gadget
dan kurang berinteraksi dengan dunia luar.
Berikutnya, otak bagian depan adalah bagian yang berfungsi memberi
perintah dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Di bagian otak belakang
terdapat penggerak. Di dalamnya tercakup hormon endorfin yang mengatur pusat
kesenangan dan kenyamanan.
Pada saat bermain gadget, anak akan merasakan kesenangan sehingga
memicu meningkatnya hormon endorfin. Nah, kecanduan berhubungan dengan ini jika
dilakukan dalam jangka waktu lama dan kontinu.
Dalam waktu lama, anak akan mencari kesenangan dengan cara bermain
gadget karena memang sudah terpola sejak awal perkembangannya.
Oleh karena itu, sekali lagi, aspek interaksi socsial, perkembangan
anak-anak balita bebas bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan kasar
halus, dan lainnya.
Memang di gadget juga ada pengenalan warna dan games orang melompat.
Namun kemampuan anak untuk berinteraksi secara langsung dengan objek nyata di
dunia luar tidak diperoleh anak.
Pertanyaan berikutnya, adakah dampak positif gadget? Tentu ada, yang
utama adalah akan membantu perkembangan fungsi adaptif anak atau kemampuan
seseorang menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan
zaman.
Jika perkembangan zaman sekarang muncul gadget, anak harus tahu cara
menguunakannya. Anak harus tahu fungsi gadget dan bisa menggunakannya karena
salah satu fungsi adaptif manusia adalah mampu mengikuti perkembangan
teknologi.
Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi
bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang normal.
Fungsi adaptif harus menyesuaikan dengan budaya dan tempat seseorang
tinggal. Kalau anak tinggal di desa di mana gadget termasuk barang langka,
wajar kalau anak tidak tahu dan tidak kenal.
Nilai positif lain adalah gadget memberi kesempatan anak leluasa
mencari informasi. Apalagi, anak-anak sekolah sekarang dituntut mengerjakan
tugas melalui internet.
Akhir kata, adalah tugas orang tua agar bisa menyeimbangkan sisi
positif gadget sejalan dengan masa tumbuh anak itu sendiri.
Kitalah, para orang tua, sebagai pihak yang paling tahu kapan waktu
paling tepat memberikan, menstimulasi, bahkan menginterupsi hingga menyita
gadget dari anak-anaknya masing-masing
game online RGOSAKONG menyediakan permainan kartu 7permainan dalam 1 akun
BalasHapusdapat akses lewat android dan IOS
minimal deposit 25rb
minimal withdraw 25rb
bonus cashback 0,3%
bonus referral 20%
Bandar Sakong
Cheat Remi9