Senin, 02 Desember 2013

UAS Vaganza! Gambate

Oleh : Septiardi Prasetyo
          Pengajar Fisika Ganesha Operation di Unit MTC Kota Bandung
Saat TST (Tutorial Service Time) fisika, seorang siswa kelas 3IPA berkata,”bila terbiasa menghadapi soal sulit maka kita akan terbiasa saat menghadapi soal UAS di sekolah.” Dengan santai saya jawab,”Stress donk!.” Karena keterampilan menjawab soal bukan terletak pada kebiasaan menghadapi soal-soal sulit tetapi bermula pada penguasaan permasalahan mendasar. Bila konsep dasarnya dikuasai,

Albert Einstein, ilmuwan fisika paling bersinar abad 20 berkata,”Membiasakan diri menyelesaikan permasalahan sederhana memberikan perspektif segar saat menghadapi permasalahan kompleks.” Beliau memahami betul manfaat pembiasaan memecahkan permasalahan dasar dan pengaruhnya pada kemampuan menyelesaikan permasalahan kompleks.
Lalu siswa tersebut bertanya lagi,”Kalo tiap hari latihan soal gampang, kapan kita move on-nya donk! Pa?” Saya jelaskan,”Tingkat kesulitan soal bersifat dinamis dan subjektif. Maksudnya hari ini kamu bisa berkata soal ini sulit. Tapi esoknya setelah melatih dan menguasai konsep dasarnya kamu akan menghadapi soal yang sama dengan lebih mudah. Artinya tingkat kesulitan soal bisa menurun. Tapi bagi teman kalian yang malas latihan soal maka penguasaan konsep dasarnya akan tetap lemah dan ketika menghadapi soal yang sama dia akan melihatnya sebagai soal sulit. Artinya dia belum move on.”
Saya selalu mengingatkan siswa untuk mendahulukan latihan soal yang mereka anggap mudah. Karena setelah berhasil menyelesaikannya, secara otomatis akan menurunkan tingkat kesulitan soal-soal yang sebelumnya mereka anggap sulit. Yang paling penting dari pola latihan soal seperti ini adalah memelihara semangat belajar siswa. Dan ini merupakan karakter termahal yang dimiliki seorang pembelajar. Dengan modal semangat mereka dapat enjoy belajar mandiri berjam-jam dan latihan puluhan soal tiap harinya.
Inilah yang Thomas Alva Edison sebagai kunci kegeniusan. Menurut beliau setiap orang genius tapi hanya sedikit sekali yang benar-benar mengusahakannya. Karena bobot kegeniusan seseorang terletak pada kekontinuan usaha dan kerja keras dalam belajar selebihnya niat atau cita-cita. Bila dipersentasekan satu persennya niat, sembilan puluh sembilan sisanya ikhtiar.
Inilah yang pernah diingatkan Quality Control Ganesha Operation Bapak Haryono, belajar mandiri memberikan kontribusi terbesar dalam kesuksesan belajar siswa. Namun layaknya belajar, siswa masih memerlukan pendampingan atau bimbingan yang mengarahkan dia untuk belajar mandiri secara efektif dan struktur.
Guna memudahkan latihan soal, penting bagi setiap siswa memiliki buku kumpulan soal. Mereka bisa memperolehnya dengan mudah di toko buku terdekat. Bagi siswa GO sebelumnya telah dibekali buku kumpulan soalnya sendiri. Sedikit ilustrasi tentang ketebalannya, bila diberi sarung bantal maka kita akan sulit membedakan dengan ganjal kepala yang dipakai buat tidur di rumah. Layaknya buku latihan semakin tebal maka semakin kaya pula amunisi siswa dalam menaklukan tantangannya.
UAS telah tiba, penghujung semester telah di depan mata. Mari kita nyalakan api semangat belajar para siswa diwaktu tersisa.
Gambate!

Kamis, 20 Juni 2013

Menuju PTN Impian

Oleh : Septiardi Prasetyo
          Pengajar Fisika di Bimbingan Belajar Ganesha Operation
Tanggal 18-19 Juni merupakan hari yang paling ditunggu bagi setiap peserta ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Bagi mereka yang memilih program studi olah raga dan kesenian ada ujian tambahan yaitu ujian keterampilan yang dilaksanakan tanggal 20-21 Juni. Untuk tahun ini, persaingan di SBMPTN diprediksi akan ketat. Selain faktor kuota yang disediakan PTN di seluruh Indonesia yang berkisar 30% juga karena ikut bergabungnya para siswa yang tidak lolos SNMPTN jalur undangan. Bursa persaingan pun akan semakin ramai oleh siswa yang tidak lolos tes tulis SNMPTN 2012 yang ingin mencoba peruntungannya di tahun ini. Namun seperti kata lirik lagu there will be will be. Hasil ujian akan diumumkan pada hari jumat 12 Juli 2013 pukul 17.00 WIB melalui situs resminya di http://www.sbmptn.or.id.
              Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, apa itu SBMPTN? Istilah ini memang baru dipakai tahun 2013. Namun pada pelaksanaannya tidak berbeda dengan SNMPTN 2012. Hanya saja untuk SNMPTN 2013 ujian tulisnya dihapus karena yang menjadi acuan penilaiannya adalah prestasi akademik dan portofolio siswa. Intinya SBMPTN adalah sebutan baru bagi SNMPTN 2012.
                 Untuk ujian tulis di SBMPTN ada tiga bentuk soal yang harus dikerjakan peserta. Pertama, Tes  Potensi      Akademik (TPA). TPA digunakan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan atau akademis. Bila kita perhatikan isi soalnya mirip dengan soal-soal yang kita temui saat menjalani tes psikotes. Jumlah soal TPA adalah 75 soal. Kedua, Tes Kemampuan Dasar Umum (TKDU). Struktur soal TKDU terdiri atas 15 soal matematika dasar, 15 soal Bahasa Indonesia, 15 soal Bahasa Inggris. Jumlah total soalnya 45 soal. Ketiga, Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek). Struktur soal TKD Saintek terdiri atas 15 soal matematika, 15 soal fisika, 15 soal kimia dan 15 soal biologi. Jumlah total 60 soal. Untuk yang mengambil program IPS, Tes-nya berupa Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum).
          Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah, sistem penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi dilakukan melalui seleksi secara nasional dan bentuk lain.
             Berdasarkan hasil pertemuan antara Pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disepakati bahwa seleksi nasional menjadi tanggung jawab pemerintah sedangkan seleksi bentuk lain menjadi tanggung jawab Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia dan/atau Rektor Perguruan Tinggi Negeri masing-masing. Hasil keputusan ini menetapkan tiga jalur untuk memasuki PTN, yaitu SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri.
         Pertama, jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Jalur ini adalah satu-satunya seleksi nasional untuk memasuki PTN yang dilaksanakan pemerintah. Seperti di jelaskan di atas bahwa SNMPTN 2013 berbeda dengan SNMPTN 2013. Pada SNMPTN 2013 kriteria penilaian berdasarkan prestasi akademik siswa dan portofolio. Biaya seleksi seluruhnya ditanggung pemerintah. Jalur seleksi ini sejalan dengan program bidikmisi pemerintah yang memberikan beasiswa penuh kepada siswa keluarga tidak mampu selama masa studi normal. Jadi SNMPTN merupakan peluang bagi siswa berprestasi akademik tinggi namum tidak mampu secara ekonomi.
              Untuk mengikuti seleksi ini ada beberapa tahap yang harus dilalui. Pertama, Kepala Sekolah mengisi data sekolah dan siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) melalui laman http://pdss.snmptn.ac.id. Kemudian kepala sekolah mendapatkan password masing-masing siswanya yang diperlukan untuk verifikasi. Siswa melakukan verifikasi dengan menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan password dari kepala sekolah.
        Untuk melakukan pendaftaran, siswa dapat login ke laman resmi SNMPTN di http://www.snmptn.ac.id menggunakan NISN dan password yang diperoleh dari kepala sekolah. Siswa pendaftar diminta mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, mengunggah pas foto dan dokumen prestasi tambahan. Kemudian siswa pendaftar mem-printout kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN. Untuk jadwal pelaksanaan dan informasi lengkap lainnya dapat dilihat pada laman resmi SNMPTN di http://www.snptn.ac.id.
         Kedua, jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Istilah SBMPTN baru diterapkan tahun ini namun mekanismenya tidak berbeda dengan pelaksanaan SNMPTN tahun lalu. Ujiannya berbentuk tulis dan/atau praktek untuk bidang keilmuan olah raga dan seni. Dari segi pembiayaan seluruhnya dibebankan kepada peserta seleksi, berbeda dengan SNMPTN yang pembiayaannya ditanggung seluruhnya oleh pemerintah. Pelaksanaannya serentak di seluruh Indonesia. Untuk tahun ini ujian tertulis dilaksanakan hari selasa-rabu 18-19 Juni dan ujian praktek Kamis-jumat 20-21 Juni.
         Ketiga, jalur seleksi mandiri. Untuk jalur terakhir ini ketentuan seluruh proses seleksi diserahkan kepada masing-masing PTN. Artinya setiap PTN dalam hal proses seleksi dan aturan mainnya bisa tidak sama. Sebagai contoh Universitas Gajah Mada (UGM) mengadakan seleksi mandiri berupa Penelusuran Bibit Unggul (PBU) dan Ujian Tulis (Utul). Jalur PBU meliputi PBU Tidak Mampu, PBU Berprestasi, PBU Olahraga dan Seni, serta PBU Kemitraan (PBUK). Untuk pendaftaran Seleksi Mandiri jalur Utul akan berlangsung pada 20 Mei-1 Juli 2013. Ujian akan diselenggarakan pada 7 Juli 2013 di empat kota, yaitu Yogyakarta, Jakarta, Pekanbaru, dan Balikpapan (kampus.okezone.com). Namun untuk Universitas Padjadjaran(UNPAD), seleksi jalur mandiri ditiadakan. Rektor UNPAD Prof Ganjar Kurnia menyatakan alasan penghapusan seleksi mandiri untuk mempermudah para calon mahasiswa menempuh pendidikan tinggi. Pasalnya, UNPAD hanya menyediakan 2.200 kursi untuk para calon mahasiswa. Jumlah itu tak bisa ditingkatkan lagi mengingat ketersediaan fasilitas terbatas (metrotvnews.com).
                 Banyak jalan menuju Roma, mungkin pribahasa yang paling tepat untuk menggambarkan opsi memasuki PTN. Apakah melalui jalur SNMPTN, SBMPTN atau ujian mandiri. Itu semuanya kembali kepada kemampuan masing-masing pribadi. Selamat berjuang laskar pelangi!

Minggu, 16 Juni 2013

SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri

Oleh : Septiardi Prasetyo
          Pengajar di Bimbingan Belajar Ganesha Operation
          Unit MTC Kota Bandung
    
          Dua hari ke depan, tepatnya tanggal 18-19 Juni, siswa SMA, SMK, MA dan sederajat akan mengikuti ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri(SBMPTN) dan/atau ujian keterampilan pada 20-21 Juni. Hasil ujian akan diketahui pada hari jumat 12 Juli 2013 pukul 17.00 WIB melalui situs resminya di http://www.sbmptn.or.id.

               Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favoarit merupakan impian dari setiap siswa dan orangtua. Beragam persiapan dilakukan untuk mewujudkannya. Mulai dari mengikutkan anak pada lembaga bimbingan belajar, les tambahan hingga memanggil guru privat ke rumah. Namun yang kadang tidak diketahui oleh banyak orang bahwa untuk bisa masuk PTN favorit dapat ditempuh melalui tiga jalur yang berbeda. Jalur pertama melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), lalu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), yang terakhir melalui Seleksi Mandiri.
               Tahun 2012, SNMPTN masih berbentuk ujian tulis. Namun mulai tahun 2013, SNMPTN bentuk ujian ini dihapus dan digantikan dengan seleksi berdasarkan prestasi akademik siswa. Biaya seleksi seluruhnya ditanggung pemerintah. Jalur seleksi ini sejalan dengan program bidikmisi pemerintah yang memberikan beasiswa penuh kepada siswa keluarga tidak mampu selama masa studi normal. Jadi SNMPTN merupakan peluang bagi siswa berprestasi akademik tinggi namum tidak mampu secara ekonomi. Untuk mengikuti selesksi ini ada beberapa tahap yang harus dilalui. Pertama, Kepala Sekolah mengisi data sekolah dan siswa di (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) PDSS melalui laman http://pdss.snmptn.ac.id. Kemudian kepala sekolah mendapatkan password masing-masing siswanya yang diperlukan untuk verifikasi. Siswa melakukan verifikasi dengan menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
                  Untuk pendaftaran, siswa dapat login ke laman resmi SNMPTN di http://www.snmptn.ac.id menggunakan NISN dan password dari kepala sekolah. Siswa pendaftar diminta mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, mengunggap pas foto dan dokumen prestasi tambahan. Kemudian siswa pendaftar mem-printout kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN. Untuk jadwal pelaksanaan dan informasi lengkap lainnya dapat di lihat pada laman resmi SNMPTN di http://www.snptn.ac.id
                 Jalur berikutnya yaitu SBMPTN. Istilah ini baru diterapkan tahun ini namun mekanismenya tidak berbeda dengan pelaksanaan SNMPTN ujian tulis tahun lalu. Ujiannya berbentuk tulis dan/atau praktek untuk beberapa bidang keilmuan tertentu. Dari segi pembiayaan dibebankan kepada peserta seleksi berbeda dengan SNMPTN yang pembiayaannya ditanggung seluruhnya oleh pemerintah. Pelaksanaannya serentak di seluruh Indonesia. Untuk tahun ini ujian tertulis dilaksanakan pada hari selasa-rabu 18-19 Juni dan ujian praktek Kamis-jumat 20-21 Juni.
                  Untuk jalur yang terakhir adalah seleksi mandiri. Untuk ketentuan pelaksanaan seluruhnya diserahkan kepada masing-masing PTN. Begitu pun perihal pembiayaan seluruhnya dibebankan kepada peserta.
                Pepatah jadul mengatakan banyak jalan menuju Roma. Begitu pun PTN, menyediakan banyak pilihan jalan untuk ditempuh. Selamat berjuang para Laskar Pelangi.

Jumat, 14 Juni 2013

Mencegah Liburan Menjadi Bencana

Oleh : Septiardi Prasetyo
          Pengajar Fisika di Bimbingan Belajar Ganesha Operation
          Pernah mengajar di Primagama, MI At-Taufiq, dan MTs Manbaul Huda, Kota Bandung

      Setelah Ujian Kenaikan Kelas (UKK) guru-guru di sekolah biasanya telah mengagendakan acara libuaran ke tempat wisata bersama para siswanya. Liburan ini diadakan sebagai kegiatan refreshing setelah para siswa menempuh UKK-nya. Juga sebagai ajang untuk mempererat kebersamaan dan kekeluargaan antar warga sekolah.
        Kegiatan berlibur setelah UKK merupakan agenda tahunan yang tidak ingin dilewatkan oleh sekolah manapun. Selain hanya dilakukan setahun sekali juga menyenangkan. Untuk sekolah dasar, biasanya orang tua diperkenankan ikut dengan catatan tidak gratis.
      Dalam mempertimbangkan objek wisata yang akan dijadikan tujuan, biasanya yang pertama guru perhitungkan adalah biaya, jarak tempuh, transportasi, jenis objek wisata, jumlah peserta, konsumsi dan lainnya. Mengadakan liburan sekolah memang tidak sederhana dan semua elemen sekolah dilibatkan untuk kesuksesan acara.
        Seperti pepatah sedia payung sebelum hujan pihak sekolah dituntut untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Dengan cara menempatkan faktor keamanan sebagai prioritas utama baru kemudian kenyamanan dan lainnya.
            Faktor keamanan mencakup pemilihan alat transportasi, rute perjalanan, lokasi tujuan dan konsumsi buat para peserta. Dalam memilih alat transportasi, perhitungkan daya tampung transportasi yang digunakan. Jenis kendaraannya, fasilitas AC, juga mempertimbangkan reputasi rental kendaraan yang akan kita gunakan jasanya. Jangan sampai jumlah peserta melebihi daya tampung kendaraan atau tidak tersedianya fasilitas AC yang akan mengganggu kenyamanan para peserta.
            Dalam hal rute perjalanan yang akan dilalui, harus bisa dipastikan sebelumnya bahwa kondisi jalan menuju objek wisata bagus dan aman untuk dilalui kendaraan rombongan. Jangan sampai memilih objek wisata yang memiliki akses jalan buruk. Seperti jalanan berlubang, belum diaspal, jembatan yang tidak terawat, daerah rawan longsor, dan rawan banjir.
             Untuk konsumsi, pilihlah jenis makanan yang paling sesuai dengan selera anak-anak. Jangan berikan konsumsi yang tidak terjamin kebersihan dan kesehatannya. Lebih baik sedikit mahal tapi anak-anak puas dan tidak ada yang sakit perut. Daripada harus menanggung resiko keracunan karena memberikan konsumsi yang belum terjamin keamanannya
            Terakhir pilihlah lokasi objek wisata yang sesuai dengan usia anak. Wahana permainan yang aman dan tidak beresiko cedera apalagi celaka. Pilihlah objek wisata yang memiliki fasilitas asuransi dan staf keamanan yang siaga mengawasi para pengunjungnya.
               Liburan merupakan hari yang selalu dinantikan siswa. Jangan sampai hari bahagia itu berubah bencana. Selamat berlibur.

Minggu, 09 Juni 2013

Warna Papan Tulis Kita

Oleh : Septiardi Prasetyo, S.Pd
          Pengajar Fisika di Bimbingan Belajar Ganesha Operation
          Unit MTC, Kota Bandung

          Pada prinsipnya, setiap manusia menyukai setiap hal yang mengandung unsur keindahan. Keindahan yang terkandung dalam unsur bentuk, gerakan, hingga warna. Warna merupakan salah satu elemen keindahan terpenting dalam setiap karya seni. Selain mengandung kesan estetika, setiap warna memiliki karakter emosi yang dimanfaatkan dalam menghidupkan sebuah karya seni. Kepiawaian seniman dalam memainkan warna akan mempengaruhi tingkat kualitas sebuah karya seni.
         Mendidik adalah sebuah seni. Setiap guru merupakan seniman dan para siswa adalah kanvasnya. Memahami unsur-unsur seni dan kanvas tempatnya menuangkan gagasan akan memudahkan guru dalam membentuk dan mendominankan karakter siswanya.
         Dalam proses pembelajaran di kelas, papan tulis merupakan media yang umum digunakan guru untuk menuliskan materi pelajaran. Mulai dari definisi, penjelasan contoh soal hingga pekerjaan rumah yang harus dikerjakan siswa.
         Bila kita flashback sekitar satu dekade ke belakang, papan tulis di sekolah pada umumnya masih berwarna hitam. Alat tulis yang dominan dipakai pun masih kapur tulis berwarna putih. Dalam memori saya ketika mengingat warna tulisan guru saya di papan tulis jarang sekali warnanya selain putih. Menurut pendapat pribadi saya, warna itu terlalu umum dipakai dan terkesan biasanya.
           
       Sekarang, pada umumnya sekolah sudah mengganti papan tulis hitamnya dengan papan tulis putih atau whtiteboard. Namun kebiasaan lama menggunakan alat tulis satu warna masih belum berubah. Yang berubah hanya bendanya saja. Bila dulu menggunakan kapur putih, sekarang menggunakan spidol hitam.
        Dalam sebuah penggalan hadist, Rasulullah saw bersabda ...sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.... (HR.Muslim). Menulis dengan spidol warna-warni tentu akan berkesan lebih indah dibandingkan dengan satu warna saja. Oleh sebab itu, memanfaatkan spidol warna-warni di papan tulis akan menambah nilai estetika dalam pembelajaran.
        Menulis dengan menggunakan spidol warna-warni memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran di kelas. berikut adalah manfaat dari penggunaan spidol warna-warni tersebut.
        Pertama, meningkatkan unsur estetika. Estetika atau keindahan adalah unsur yang selalu menarik perhatian siswa. Dengan memanfaatkan spidol warna-warni diharapkan para siswa akan lebih tertarik dengan pembelajaran yang kita sampaikan.
            Kedua, komunikatif. Dengan memanfaatkan warna yang berbeda akan memudahkan kita dalam mengkomunikasikan materi pelajaran dengan siswa. Contoh kita menggunakan garis merah untuk judul dan sub judul. Kemudian tulisan warna hitam untuk penjelasan dan warna biru untuk contoh soal. Diferensiasi warna seperti ini akan memudahkan kita dalam mengkomunikasikan materi yang diajarkan kepada siswa.
             Ketiga, memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami pelajaran. Adakalanya para siswa kesulitan untuk mempelajari pelajarannya karena kesulitan menemukan kata kunci dari penjelasan materi yang ditulis guru. Oleh sebab itu, dengan menerapkan diferensiasi warna akan memudahkan mereka dalam mempelajari dan memahami pelajarannya.
               Keempat, memotivasi. Dulu saat ketika saya masih mengajar di MTs, anak-anak cenderung ogah-ogahan untuk menyalin materi pelajaran dari papan tulis. Seringkali saya menerapkan pola otoriter bagi mereka yang tidak menulis yaitu pengurangan nilai. Paksaan seperti ini ternyata berhasil walaupun untuk beberapa waktu saja. Ketika saya menerapkan spidol tiga warna, ternyata para siswa terkesan antusias dalam memperhatikan pelajaran dan menyalinnya. Kuat kesan, seolah-olah mereka tidak mau menyia-nyiakan tulisan di papan tulis yang penuh warna begitu saja.
               Kelima, saat menjelaskan materi menjadi lebih tenang. Maksudnya, guru yang menerapkan spidol tiga warna tidak dapat menjelaskan materi secara terburu-buru. Karena pada pelaksanaannya akan lebih sering melakukan pergantian spidol yang seringkali terasa "kagok" bagi mereka yang baru pertama menerapkannya. Setelah terbiasa, maka perasaan "kagok" tadi akan berganti menjadi keteraturan dalam menjelaskan materi.
                Menerapkan spidol warna-warni pada awalnya akan terasa sulit. Tapi seiring berjalannya waktu, akan terbiasa juga. Bahkan ada perasaan "kagok" bila hanya menggunakan satu warna saja. Selamat mencoba.

Rabu, 06 Februari 2013

Belajar Pada Saat Liburan


              Oleh : Imam Pamungkas
          Guru MTs Asih Putera, Cimahi
          Artikel ini pernah dimuat di rubrik Forum Guru
          Koran Pikiran Rakyat, Rabu 26 Desember 2012

Saat ini anak-anak sekolah, mulai dari tingkat TK sampai SMA sedang menikmati masa-masa liburan. Tentunya banyak hal dan aktivitas yang dilakukannya sebagai ajang untuk mengisi liburan, diantaranya dengan mengunjungi sanak famili dan pergi ke tempat-tempat rekreasi.
Liburan ini merupakan momen yang sangat penting dan ditunggu-tunggu oleh semua siswa. Apalagi, mereka telah mencurahkan pikira untuk urusan sekolah, mulai dari rutinitas sekolah, ulangan formatif, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Setelah mereka menerima rapor dari wali kela, mereka langsung merayakan masa liburan.
Namun, hendaknya para orangtua dalam mendampingi liburan anak-anak mereka tetap mengawasi dan mengontrol aktivitas anak-anak. Kita sebagai orang tua atau pendidik jangan sampai berpikir bawa liburan ini adalah masa bebas sehingga mereka bebas berbuat dan berkreativitas semau mereka.
Jadikan liburan ini sebagai ajang pembelajaran bagi mereka, tentunya pembelajaran nonformal, yang menjadikan alam, kehidupan, dan lingkungan sebagai guru bagi mereka. Ki Hajar Dewantoro dikenal sebagai Bapak Pendidikan karena telah menggulirkan Tri Pusat Pendidikan.
Menurut dia, faktor terbesar dalam pembelajaran dalam perkembagan anak tersebut dipengaruhi oleh faktor rumah, sekolah, dan lingkungan (baca: Tri Pusat Pendidikan).
Dalam masa liburan ini, berarti anak-anak harus belajar di rumah dan di lingkungan mereka. Di rumah mereka dapat belajar secara langsung dengan cara mengulangi pelajaran yang telah diperoleh di sekolah. Secara tidak langsung, anak dapat belajar lebih baik lagi sebagai anggota keluarga. Berperan sebagai anak yang baik bagi orang tuanya, ataupun menjadi seorang kakak/adik bagi saudara –saudara yang lainnya.
Di lingkungan, anak dapat belajar memahami gejala alam dan sosial secara langsung. Secara sadar atau pun tidak, sebagai makhluk sosial, anak akan berhadapan dengan alam dan masyarakat. Kemudian, di manakah letak pembelajarannya bagi mereka?
Sebagai contoh ketika terjadi bencana alam, seperti gempa ataupun banjir. Anak dapat mengintegrasikan dua ilmu yang telah diperolehnya, yaitu ilmu teori yang ada dalam pelajaran IPA atau sains dan ilmu yang ada di lapangan secara langsung.
Dengan demikian, anak akan lebih memahami materi tentang gejala alam tersebut yang diperoleh berdasarkan analisisnya dari ilmu-ilmu tersebut. Contoh lainnya adalah dengan gejala sosial. Secara teori, anak-anak memperoleh pelajaran tentang ilmu sosial, yang di dalamnya terdapat teori tentang penyimpangan sosial, bentuk-bentuk penyimpangan, hukum dan pranata, pengendalian sosial, dan sebagainya.
Sementara secara langsung, anak-anak dapat melihat secara langsung di lingkungan sekitar mereka. Membuang sampah sembarangan, mencuri, dan mencopet merupakan beberapa contoh penyimpangan sosial. Adanya lembaga kepolisian dan kehakiman merupakan contoh langsung yang dapat dilihat oleh anak-anak yang berkaitan dengan lembaga pengendalian sosial.
Dengan demikian, meskipun pada saat liburan, anak-anak tetap dapat memperoleh ilmu, bahkan dapat menjadi lebih paham karena dapat mengintegrasikan anatara ilmuteori dan praktis. Tentunya, bantuan dan motivasi orang tua sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Sabtu, 12 Januari 2013

Menghapus Kesan Pelajaran Galau

Oleh : Septiardi Prasetyo
          Guru di Madrasah Tsanawiyah, Kota Bandung

Saat perkenalan dihari pertama mengajar di kelas, saya meminta para siswa untuk menyebutkan kata pertama yang terlintas di benak mereka tentang fisika. Jawaban mereka cukup klasik seperti sulit, seram, jenuh dan yang agak up to date yaitu galau. Sebenarnya pertanyaan retorika itu tidak perlu diucapkan pun saya sudah bisa menebak jawabannya. Namun sengaja saya lakukan untuk menyegarkan memori mereka tentang pandangannya terhadap fisika. Juga ingin meyakinkan siswa bahwa jawaban tersebut bisa dirubah menjadi fisika itu mudah, menyenangkan, menantang dan memotivasi.
Fisika dinilai sulit karena untuk mempelajarinya diperlukan keterampilan matematika. Bila matematikanya tidak jalan maka fisikanya bakalan “mogok.” Begitupun sebaliknya bila matematikanya lancar maka belajar fisika terasa seperti sedang belajar matematika yang diterapkan. Maka menguasai matematika merupakan kunci untuk menaklukkan fisika. Walaupun baru akan terasa ketika belajar fisika di SMA karena perhitungan matematisnya melibatkan kalkulus, trigonometri dan lainnya. Sehingga bagi siswa SMP/MTs prinsip ini belum sepenuhnya berlaku karena kegiatan berhitungnya masih menggunakan matematika dasar atau matematika yang pernah dipelajarinya di Sekolah Dasar (SD). Seperti operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Supaya matematika tidak menjadi kendala dalam belajar fisika ada baiknya para guru menghindari memberikan soal fisika yang melibatkan bilangan pecahan dan desimal. Karena soal jenis ini memerlukan teknik pemecahan yang sedikit lebih sulit dibandingkan bila menggunakan bilangan bulat. Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah berikan contoh soal yang telah disusun secara hierarki dan beragam. Bertujuan supaya siswa memperoleh gambaran menyeluruh tentang bentuk soal dari yang paling sederhana hingga kompleks.
Pernyataan berikutnya tentang fisika adalah galau dan seram! Maksud galau dan seram di sini adalah fisika merupakan pelajaran yang paling sulit mencapai nilai di atas KKM atau mungkin karena memang gurunya dikenal pedit dan galak. Ketika belajar fisika biasanya saya memotivasi para siswa untuk jangan dipusingkan dengan nilai yang akan mereka peroleh di rapor. Karena penilaian tidak hanya ditentukan dari UTS dan UAS saja tetapi saya juga mempertimbangkan nilai dari ulangan harian, tugas terstruktur, penilaian aspek afektif dan keaktifan saat belajar di kelas, aspek psikomotor dan lainnya. Dengan memberikan peluang sebesar-besarnya untuk mencapai nilai di atas KKM, diharapkan bisa menghapus kesan galau dan seram pada pelajaran ini.
Kata jenuh mungkin kondisi yang dulu pernah kita alami saat belajar fisika di bangku sekolah. Kejenuhan belajar fisika bisa terjadi karena metode pembelajaran masih didominasi metode ceramah dan kegiatan latihan soal. Keseringan menerapkan metode klasikal inilah yang menjadi pangkal kejenuhan siswa dalam belajar fisika. Oleh sebab itu pembelajaran fisika harus dikembalikan ke pola alaminya. Fisika adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena alam, maka hadirkanlah fenomena tersebut ketika pembelajaran di kelas. Diharapkan pembelajaran akan lebih menyenangkan dan mereka dapat menerapkan apa yang mereka pelajari dalam kehidupannya. Mentransformasi pengetahuannya menjadi life skill yang bermanfaat bagi kehidupannya.