Rabu, 29 Agustus 2012

Memperkenalkan Anak Pada Gadget

Oleh : Maylanny Cristin
          Dosen Prodi Ilmu Komunikasi dan asisten terapis Medika PSY CENTER Bandung 
          Artikel ini pernah dimuat di rubrik Inbox
          Pikiran Rakyat Kamis 23 Agustus 2012 

Suatu hari seorang teman dengan bangga bercerita tentang anaknya yang sudah sangat fasih menggunakan gadget, dan di hari yang sama, seorang ibu mengeluhkan betapa anaknya begitu kecanduan gadget kepada penulis.
Di minggu berikutnya, seorang mahasiswa menyodorkan proposal penelitian berjudul “Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Efektivitas Komunikasi Tatap Muka.” Di bulan yang sama, topik ini menjadi pembicaraan hangat.
Gadget sebagai peranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini. Yang termasuk gadget misalnya telefon seluler cerdas, komputer tablet, netbook, MP3 player, e-book reader dan sebagainya.
Meskipun gadget bukan bagian interaksi sosial, tetapi fitur menarik yang ditawarkan sering kali membuat anak cepat akrab dengannya.
Oleh karena itu, banyak orang tua menilai perangkat ini sebagai hal yang menakutkan bagi laju perkembangan anaknya. Padahal, sama seperti benda lainnya, gadget memiliki dampak positif dan negatif.
Mengacu pendapat Dwi Kumaladewi, M Psi, Psikolog dari PSY CENTER Bandung, pengenalan dan penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahap usia dengan melihat tahapan perkembangan dan usia anak.
Untuk usia anak di bawah 5 tahun, pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara. Dengan kata lain, jangan terlalu banyak memberikan kesempatan bermain gadget pada anak di bawah 5 tahun.
Terlebih di usia tersebut yang utama bukan gadget-nya tetapi fungsi orang tua. Jadi perangkat ini hanyalah sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi anak.
Ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak kanan anak di bawah 5 tahun masih dalam taraf perkembangan, tetapi perkembangan ini akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara langsung. Misalnya meraba benda, mendengar suara, berinteraksi dengan orang, dst.
Oleh karena itu, jika anak usia di bawah 5 tahun menggunakan gadget berkelanjutan, apabila tidak didampingi orang tua, anak hanya fokus pada gadget dan kurang berinteraksi dengan dunia luar.
Berikutnya, otak bagian depan adalah bagian yang berfungsi memberi perintah dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Di bagian otak belakang terdapat penggerak. Di dalamnya tercakup hormon endorfin yang mengatur pusat kesenangan dan kenyamanan.
Pada saat bermain gadget, anak akan merasakan kesenangan sehingga memicu meningkatnya hormon endorfin. Nah, kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan kontinu.
Dalam waktu lama, anak akan mencari kesenangan dengan cara bermain gadget karena memang sudah terpola sejak awal perkembangannya.
Oleh karena itu, sekali lagi, aspek interaksi socsial, perkembangan anak-anak balita bebas bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan kasar halus, dan lainnya.
Memang di gadget juga ada pengenalan warna dan games orang melompat. Namun kemampuan anak untuk berinteraksi secara langsung dengan objek nyata di dunia luar tidak diperoleh anak.
Pertanyaan berikutnya, adakah dampak positif gadget? Tentu ada, yang utama adalah akan membantu perkembangan fungsi adaptif anak atau kemampuan seseorang menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman.
Jika perkembangan zaman sekarang muncul gadget, anak harus tahu cara menguunakannya. Anak harus tahu fungsi gadget dan bisa menggunakannya karena salah satu fungsi adaptif manusia adalah mampu mengikuti perkembangan teknologi.
Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang normal.
Fungsi adaptif harus menyesuaikan dengan budaya dan tempat seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di desa di mana gadget termasuk barang langka, wajar kalau anak tidak tahu dan tidak kenal.
Nilai positif lain adalah gadget memberi kesempatan anak leluasa mencari informasi. Apalagi, anak-anak sekolah sekarang dituntut mengerjakan tugas melalui internet.
Akhir kata, adalah tugas orang tua agar bisa menyeimbangkan sisi positif gadget sejalan dengan masa tumbuh anak itu sendiri.
Kitalah, para orang tua, sebagai pihak yang paling tahu kapan waktu paling tepat memberikan, menstimulasi, bahkan menginterupsi hingga menyita gadget dari anak-anaknya masing-masing

1 komentar:

  1. game online RGOSAKONG menyediakan permainan kartu 7permainan dalam 1 akun

    dapat akses lewat android dan IOS

    minimal deposit 25rb
    minimal withdraw 25rb

    bonus cashback 0,3%
    bonus referral 20%

    Bandar Sakong

    Cheat Remi9

    BalasHapus

Bagaimana komentar anda tentang artikel ini