Guru SMAN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat
Artikel ini pernah dimuat di rubrik Forum Guru
Koran Pikiran Rakyat, Senin 12 Maret 2012
Salah satu cara
melatih keterampilan sosial siswa adalah dengan melakukan observasi di
laboratorium IPS, yaitu lingkungan sosial di masyarakat. Metode ini memberikan
kesempatan siswa terjun langsung mengamati kejadian di lapangan.
Kelemahan
pengajaran ilmu pengetahuan sosial (IPA) di sekolah diantaranya karena kurang
simultannya proses pemelajaran kognitif, afektif dan psikomotorik. Pembelajaran
IPS di sekolah masih mengedepankanaspek kognitif. Padahal, menurut Teori
Pendulum (bandul jam) Mc Luhan, jika pemelajaran hanya diarahkan ke kutub
kognitif maka anak akan menjadi manusia cerdas tetapi tidak bermoral dan tidak
berperasaan.
Pada pasal 37
Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003 mengamanatkan bahwa kurikulum pendidikan
dasar dan menengah wajib memuat IPS yang dimaksudkan untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi
sosial masyarakat.
Oleh karena itu,
dalam pemelajaran IPS, siswa perlu dilatih keterampilan IPS yang meliputi
keterampilan sosial, keterampilan belajar, keterampilan kelompok, dan
keterampilan intelektual.
Untuk melatih
keterampilan sosial siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya
melalui pemelajaran portofolio atau dengan pemelajaran observasi di
laboratorium IPS yaitu lingkungan sosial di masyarakat.
Pemelajaran
kelompok kooperatif mendorong siswa belajar secara aktif, menampilkan kerja
sama, dan saling membantu. Sesame kelompoknya saling koreksi dan memegag
tanggung jawab bersama. Pemelajarannya kritis, dialogis interaktif,
komunikatif, dan menyenangkan.
Pemelajaran
portogolio merupakan kegiatan pemelajaran dan evaluasi yang dilakukan siswa,
baik di sekolah maupun di luar sekolah secara individu atau kelompok. Para
siswa disodorkan beberapa paket kegiatan belajar dan dipersilahkan memilih
sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Siswa sepenuhnya
diberi tanggung jawab menyelesaikan tugas yang nantinya semua hasil perolehan
siswa ditampilkan dalamsuatu forum panel atau seminar kelas. Evaluasinya
bersifat terbuka. Penilaian dapat dilakukan oleh siswa yang bersangkutan,
teman, nara sumber, atau guru.
Cara ain untuk
melatih keterampilan sosial siswa adalah dengan melakukan observasi di
laboratorium IPS yang tidak lain adalah lingkungan sosial di masyarakat. Metode
observasi ini memberikan kesempatan siswa untuk terjun langsung mengamati
kejadian-kejadian di lapangan yang berkaitan dengan materi kajian.
Siswa ditugasi
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan kejadian-kejadian interaksi sosial
untuk dikaji dan dilaporkan. Misalnya dalam topik pelajaran mengenai uang,
siswa ditugaskan oservasi ke pasar atau ke lingkungan masyarakat miskin. Hasil
pengalaman yang siswa rasakan merupakan pemelajaran berharga bagi mereka serta
menanamkan kejujuran.
Di sini penulis hanya memberikan sedikit contoh cara
untuk melatih keterampilan sosial siswa. Tentunya masih banyak cara lain,
tetapi kesemuanya bertujuan agar pemelajaran IPS lebih bermakna dan bermanfaat
bagi siswa dan kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana komentar anda tentang artikel ini