Guru di MI At-Taufiq, Kota Bandung
Artikel ini pernah dimuat di Rubrik Cakrawala
Koran Pikiran Rakyat, Kamis 23 April 2009
Tidak lama lagi
dunia pembayaran akan dikejutkan oleh ledakan perubahan cara orang
bertransaksi. Hanya dengan satu sentuhan jari, konsumen dapat langsung membayar
semua barang belanjaannya. Berbelanja dengan sistem biometrik ini, tidak perlu
membawa uang tunai, tidak perlu khawatir tertinggal kartu kredit, tidak perlu
takut terlupa nomor pin. Karena yang diperlukan hanyalah sekali sentuhan jari
saja untuk membayar semua barang belanjaan.
Sejak didirikan
tahun 2002, Pay By Touch, perusahaan
yang bergerak dalam bidang pembayaran telah menyadari kebutuhan masyarakat
modern akan pelayanan yang serba cepat, nyaman dan aman. Maka diluncurkanlah
system pembayaran biometrik melalui sentuhanjari, yang dikenal sebagai Pay By Touch.
Untuk
bisaberbelanja dengan sistem Pay by Touch,
terlebih dahulu konsumen harus sudah terdaftar sebagai penguna Pay by Touch. Proses registrasi cukup
sederhana, calon penggunatinggaldatang ke toko atau swalayan yang menyediakan
pelayanan Pay by Touch. Lalu calon
pengguna meletakkan jarinya di mesin scanner jari, mengisi identitas diri,
melakkan pengecekan terhadap rekening cek atau rekening kartu kredit yang
mereka miliki. Hanya diperlukan beberapa menit untuk menyelesaikan semua proses
registrasi. Setelah itu, konsumen dapat langsung berbelanja dan menggunakan
jarinya untuk membayar. Proses pendaftaran gratis dan hanya dilakukan sekali
saja.
Pendaftaran bisa
pula dilakukan melalui internet. Calon pengguna tinggal mengakses internet di
tempat yang menyediakan fasilitas scan jari dari perusahan Pay by Touch. Situs yang bisa dikunjungi adalah www.paybytouch.com.
Calon pengguna diminta men-scan
jarinya pada mesin yang telah disediakan. Kemudian mengisi identitas diri,
melakukan pengecekan rekening cek atau kartu kredit. Setelah pendaftaran
selesai dan jari anda pun menjadi senilai uang.
Untuk
bertransaksi dengan Pay by Touch,
konsumen cukup meletakkan jarinya pada scanner jari yang tersedia di kasir.
Kemudian sistem akan memperlihatkan dompet elektronik yang berisikan daftar
rekening yang memungkinkan untuk melakukan proses pembayaran.
Di Amerika,
perusahaan Pay by Touch telah
mengantongi 30 hak paten dan 70 hak paten yang masih dalam proses. Hak
intelektual ini mencakup cara bertransaksi secara biometrik dan jenis-jenis
pengidentifikasian secara biometrik seperti scan
jari, scan suara, iris dan pencitraan
retina.
Bertransaksi
secara biometrik ini terbilang unik. Selain bertransaksi hanya menggunakan
sentuhan jari, konsumen tidak perlu direpotkan menuliskan nomor pin atau
membubuhkan tanda tangan. Artinya proses pembayaran akan menjadi lebih praktis
dan tentu akan lebih memberikan
kenyamanan kepada konsumen dalam berbelanja. Dalam dunia bisnis, kepuasan
konsumen adalah segalanya dan Pay by
Touch memberikan alternative solusi bagi para pengusaha toko, swalayan dan
usaha lainnya yang ingin memberikan pelayanan bertransaksi yang lebih memuaskan
kepada konsumennya.
Sistem
bertransaksi yangunik ini belum pernah dilakukan dalam sejarah manusia.
Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk merasakan sendiri bertransaksi dengan
sentuhan jari, masyarakat dunia akan berbondong-bondong mengalihkan
kebiasaannya dari bertransaksi secara konvensional ke biometrik.
Selain kemudahan
dalam bertransaksi, konsumen akan memperoleh keuntungan lain dari hasil efiensi
biaya bertransaksi. Para pengusaha toko atau swalayan
dapat memberikan diskon harga dari barang yang dibeli dengan menggunakan Pay by Touch. Hal ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi konsumen untuk berbelanja di tempat yang menyediakan fasilitas Pay by Touch.
Dengan sistem
pembayaran Pay by Touch, akan
terjalin hubungan saling menguntungkan antara konsumen dan pengusaha toko atau
swalayan. Di satu sisi, konsumen memperoleh kecepatan, kenyamanan dan keamanan
dalam bertransaksi. Di satu sisi, pengusaha akan diuntungkan dari bertambahnya
pelanggan dan omset penjualan.
Di Amerika saja,
Pay by Touch telah digunakan oleh 130
juta orang dan lebih dari 11.000 lokasi retail telah menggunakan pembayan
secara biometrik ini. Walaupun Pay by
Touch belum digunakan di Indonesia,
namun dengan bergabungnya Inggris sebagai pengguna Pay by Touch diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi percepatan
pengadopsian sistem pembayaran ini oleh negara-negara lain.
Selain digunakan
untuk pembayaran, Pay by Touch
digunakan pulasebagai identifikasi diri, melakukan pengecekan rekening finansial,
data kesehatan dan klaim asuransi. Hanya dengan satu sentuhan jari, identitas
seseorang dapat diketahui secara lengkap. Aplikasi ini tidak menutup
kemungkinan diterapkan di kepolisian untuk mengidentifikasi seseorang secara
akurat.
Dalam bidang
kesehatan, Pay by Touch data
digunakan oleh pihak rumah sakit untuk mengecek klaim asuransiyang dimiliki
pasiennya. Dengan satu sentuhan jari, pasien dapat segera memperoleh pelayanan
kesehatan tanpa perlu mengeluarkan uang tunai.
Pay by Touch menawarkan berbagai
kemudahan dan keamanan dalam setiap pelayanannya. Bagi konsumen, sistem
pembayaran ini sangat menggda dan sungguh disayangkan untuk dilewatkan. Karena
barang apapun yang diinginkan hanya dengan satu sentuhan jari, barang tersebut
sudah bisa dibawa pulang. Mungkin sudah saatnya masyarakat dunia mengganti
istilah money is power dengan touch is power.
Saat jari
diletakkan pada scanner jari, sistem akan mengenali 40 titik unik pada sidik
jari yang kemudian akan dikonversi menjadi persamaan matematika yang
selanjutnya akan disesuaikan dengan identitas konsumen. Sistem Pay by Touch diklaim aman dan sidik jari konsumen tidak dapat di printout dengan cara apapun, sehingga
akan memperkecil praktik penipuan.
Sidik jari
manusia tergolong unik. Dari 64 miliar sidik jari, baru akan ditentukan
sepasang sidik jari yang benar-benar identik. Bahkan, pola sidik jari lebih
untuk dinadingkan struktur DNA manusia. Saudara kembar yang identik secara genetik
tidak akan pernah memiliki sidik jari yang persis sama.
Pola sidik jari
bersifat permanen, tidak dapat berubah akibat luka baker atau goresan. Karena
pola sidik jari terbentuk oleh suatu proyeksi-proyeksi kecil yang terdapat pada
kulit bagian dalam yang bernama papillae ini rusak, maka pola sidik jari pun
akan ikut rusak bahkan hilang.
Alat
bertransaksi biometrik ini lebih unggul dibandingkan dengan alat transaksi
konvensional. Sidik jari tidak dapat dipalsukan. Hal ini bertolak belakang dengan
banyaknya kasus beredarnya uang palsu, pembobolan kartu kredit yang berbasis
kartu magnetic maupun chip.
Konsumen
tidakperlu khawatirkehilangan atau terlupa tidak membawa sidik jari saat hendak
berbelanja. Tidak seperti uang tunai, kartu magnetik atau kartu chip yang kemungkinan hilang atau dicuri
karena sidik jari setiap hari senantiasa dibawa oleh konsumen. Sehingga saat
pergi berbelanja, konsumen tidak perlu lagi membawa dompet.
Namun
bertransaksi dengan sistem biometrik ini memiliki efek negatif yang perlu
diperhatikan oleh konsumen. Dengan Pay by
Touch cukup dengan menyentuhkan jari pada scanner maka barang belanjaan sudah bisa dibawa pulang. Bagi
konsumen yang hobi berbelanja tetapi kurang cerdas finansial, kemudahan
bertransaksi yang ditawarkan Pay by Touch
akan memicu perilaku konsumtif atau boros.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana komentar anda tentang artikel ini