Senin, 09 April 2012

Bola Liar UASBN

Oleh : Septiardi Prasetyo
          Guru di MI At-Taufiq, Kota Bandung
          Artikel ini pernah dimuat di rubrik Suluh
          Koran Tribun Jabar, Selasa 4 Mei 2010


Tanggal 4 Mei ini, para siswa sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah (SD/MI) yang kini duduk di kelas 6 akan mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Biasanya jauh hari sebelumnya pihak sekolah telah melakukan berbaagai persiapan untuk menghadapinya. Mulai dari memberikan les tambahan hingga mengikutsertakan mereka dalam kegiatan try out (TO).
Les tambahan bermanfaat untuk memberikan penguatan-penguatan materi pelajaran yang di-UASBN-kan. Pola pembelajarannya lebih fokus pada latihan dan pembahasan soal yang pernah keluar di UASBN sehingga para siswa akan memperoleh porsi yang lebih banyak. Hal ini sangat berguna dalam mengasah kemampuan mereka dalam memecahkan berbagai soal yang diberikan.
Di sekolah tempat penulis mengajar, para siswa telah diberi kesempatan untuk mengikuti TO sebanyak lima kali. Hal ini dilakukan karena kami menyadari betapa besar manfaat kegiatan ini bagi para siswa, orang tua, dan guru. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
Pertama, untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang di-UASBN_kan. Untuk melakukannya, para guru membutuhkan sebuah alat ukur yang andal dan terpercaya. Ujian TO merupakan salah satu alat ukur strategis yang selalu dipilih. Pilihan ini dapat dimaklumi karena setiap sekolah memiliki keterbatasan dalam menyediakan dan menyusun soal-soal dengan tingkat validitas dan reabilitas soal yang akurat. Selain itu, dibutuhkan waktu, energi, dan dana yang tidak sedikit untuk membuat soal-soal yang berkualitas.
Kedua, memberikan gambaran kepada para siswa tentang karakteristik soal-soal yang biasa di-UASBN-kan. Setiap soal TO telah didesain sedemikian rupa supaya memiliki karakteristik soal relatif sama dengan soal UASBN. Baik dalam hal tingkat kesukaran maupun bentuk soalnya. Dengan mengikuti TO diharapkan para siswa tidak kaget dan cepat menyesuaikan diri saat berhadapan dengan soal-soal UASBN.
Ketiga, memberikan prediksi awal tentang hasil UASBN-nya. Seperti lazimnya setiap prediksi, hasilnya tidak harus selalu sama dengan kenyataannya. Bahkan seringkali mendekati pun tidak. Hall ini terjadi karena terlalu banyak factor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil TO siswa. Tetapi tidak ada salahnya bila para orang tua mengetahui dan memahami hasil TO putra-putrinya. Bahkan harus! Karena bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi dan antisipasi sejak dini perihal pola belajar, pola aktivitas, dan sebagainya yang lebih menunjang prestasi anak-anaknya. Selain itu, para orang tua siswa dapat berkonsultasi dengan guru di sekolah untuk menemukan solusi strategis dalam menyikapi hasil TO siswa.
Keempat, meningkatkan rasa percaya diri siswa. Dengan mengikuti TO, para siswa dapat mengukur sendiri sejauh mana tingkat kemampuan mereka dalam mengerjakan soal-soal. Semakin baik hasil TO mereka, semakin besar pula kepercayaan diri untuk menghadapi UASBN.
Namun adakalanya permasalahan muncul saat mereka menerima hasil TO-nya. Sebagian dari mereka ada yang sedih karena hasil TO-nya selalu pada kisaran angka yang jauh dari harapan atau di bawah standar. Walaupun sudah berkali-kali mengikuti TO, hasilnya masih belum memuaskan. Siswa seperti ini rentan dihinggapi rasa cemas yang berlebihan. Bila kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan stres.
Tentu kita tidak mengharapkan hal seperti ini terjadi. Karena efeknya akan menjadi cukup kompleks. Mulai dari penurunan rasa percaya diri, sulit berkonsentrasi, hingga penurunan kemampuaan siswa dalam belajar dan menjawab soal.
Untuk membantu para siswa yang hasil TO-nya masih di bawah standar, para guru dapat menanamkan pemahaman motivasi. Sampaikan kepada mereka bahwa soal TO memiliki tingkat kesukaran yang relatif lebih tinggi dibandingkan soal-soal UASBN. Hal ini dilakukan supaya mereka terbiasa menghapi soal-soal yang sulitsebelum menghapi soal-soal yang lebih mudah saat USBN. Beri mereka motivasi supaya tetap semangat dalam menyongsong detikdetik UASBN-nya. Tetap gigih dalam berusaha dan belajar. Nasihati mereka untuk terus berdoa supaya diberi kelancaran dan kemudahan.
Sebagian siswa lainnya merasa bingung setelah memperoleh hasil TO-nya. Karena nilai-nilainya terkesan fluktuatif ekstrem, antara “zona champion” dan “zona degradasi”. Adakala nilainya sangat memuaskan, tetapi mengecewakan di TO berikutnya. Ini merupakan “bola liar” kedua yang dapat melemahkan semangat siswa.
Bila hal ini tidak disikapi dengan baik, dikhawatirkan para siswa akan menganggap tidak perlu lagi belajar. Karena sekeras apa pun usahnya, hasilnya akan tetap sama alias tidak bisa diprediksi. Ada perasaan tidak yakin bahwa usaha belajar mandirinya di rumah mampu memberikan perubahan kea rah yang lebih baik.
Kebingungan siswa seperti ini cukup wajar. Untuk menyikapinya, berikan pemahaman kepada mereka bahwa faktor eksternal seperti kesehatan, kondisi keluarga, pergaulan, dan lain-lain dapat memengaruhi hasil TO-nya. Oleh  sebab itu, libatkan pula para orang tua siswa dalam menciptakan atmosfer lingkungan keluarga yang menunjang prestasi mereka. Sebagian siswa lainnya bersikap percaya diri secara berlebihan karena hasil TO-nya selalu memuaskan. Ini adalah “bola liar” ketiga yang patut kita waspadai. Ada kecenderungan, siswa akan meremekan USBN-nya sehingga mereka tidak merasa perlu lagi belajar. Karena hasil TO-nya menunjukkan bahwa mereka telah siap menghadapi UASBN. Hal seperti ini tentu jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Karena bisa menjadi “blunder” bagi siswa itu sendiri.
Berikan pengertian kepada mereka bahwa soal UASBN tidak sulit dikerjakan. Tapi akan menyulitkan  mereka bila tidak rajin belajar dan latihan. Karena soal UASBN mengandung jebakan-jebakan yang hanya bisa dihadapi dengan ketekunan dalam belajar. Berikan pengertian kepada para orang tua untuk tidak lengah dalam mengawasi belajar putr-putrinya di Rumah.
Terakhir, semoga semua usaha yang telah dilakukan guru, orang tua, dan siswa kita dapat memberikan hasil yang maksimal saat UASBN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda tentang artikel ini